Kamis, 24 November 2011

Jangan Keramas Pada Kondisi Berikut

Rambut lepek dan berminyak seringkali membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri. Rasanya pasti ingin segera keramas. Tapi, ada kalanya seseorang tidak diperkenankan mencuci rambut.

Berikut tiga situasi yang mungkin memaksa Anda harus menunda mencuci rambut untuk sementara waktu, seperti dikutip dari laman Genius Beauty:

Usai keriting rambut
Anda harus menahan diri melakukan keramas setidaknya selama 24 jam setelah proses keriting rambut. Bahkan, beberapa ahli kesehatan rambut menyarankan untuk tidak keramas selama 72 jam atau setidaknya selama 3 hari.

Jika nekat melakukan keramas dikhawatirkan efek obat pengeriting rambut akan luruh dan proses keriting rambut gagal. Selain mematuhi aturan keramas, usai pengeritingan juga disarankan menggunakan sampo khusus yang lebih lembut.

Menjelang ke salon
Anda mungkin malu jika datang ke salon dengan rambut sangat berminyak atau kotor. Tapi, ini jauh lebih baik daripada Anda memaksakan diri mencuci rambut dahulu di rumah. Sebab, terlalu sering cuci rambut dalam rentang waktu berdekatan justru bisa merusak rambut.

Jangan khawatir para penata rambut di salon akan mencemooh rambut Anda. Justru dengan keadaan rambut tanpa dikeramas, mereka akan tahu kondisi rambut Anda yang sesungguhnya. Ini akan mempermudah mereka menemukan solusi masalah rambut.

Usai suntik botoks
Botoks agaknya menjadi prosedur kecantikan yang kian populer. Dokter biasanya memeringatkan pasien mereka untuk menghindari semua jenis pijat wajah (termasuk daerah di sekitarnya) dan memerintahkan mereka untuk tidak tidur dengan wajah tersentuh bantal atau kasur.

Sementara mencuci rambut adalah prosedur yang melibatkan kulit kepala dan wajah. Jadi Anda harus menghindari mencuci rambut Anda tepat setelah injeksi botoks. Berapa lama? Untuk menghindari efek samping yang tidak menyenangkan, seperti memar, setidaknya Anda baru boleh keramas enam jam setelahnya.

caara menemukan kekasih hati

Kata pepatah, dunia tidak berasa gurih, bila hidup tidak beraroma cinta. Tapi menemukan kekasih yang pas tak selalu mudah. Jangan buru-buru patah arang atau menyalahkan diri sendiri, karena romantisme cinta memerlukan upaya untuk menjadi sosok berdaya pikat bagi sang kekasih di seberang sana.

"Dari hari ke hari, buatlah hidupmu semarak mungkin dan rayakanlah hidup sebagaimana dirimu ada", demikian salah satu nukilan tips yang ditulis Susan Jeffers dalam buku Life is Huge, Laughing, Loving and Learning from it All.

Ada sepuluh langkah yang bisa Anda terapkan,


1. Cinta bukan semata soal penampilan.
Coba lihat romantisme sepasang suami-istri ketika Anda berkunjung ke sebuah taman kota, atau bertandang ke sebuah resepsi. Ada yang bertubuh jangkung, berbadan gemuk atau langsing; ada yang berparas cantik atau kurang cantik. Sebagai pasangan, mereka terampil menyajikan kehangatan hubungan cinta.

2. Jadilah pribadi yang hangat untuk diajak bersahabat.
Kesehatan dan keseimbangan emosional adalah kuncinya. Ada baiknya jika membuat daftar teman dekat yang telah mencuri hati Anda.

3. Jangan sampai Anda keduluan dengan orang lain ketika memburu si dia.
Luangkan waktu agar terbuka kesempatan bagi si dia mengetahui lebih jauh siapa diri Anda sesungguhnya. Dari pertemuan itu Anda dapat berkaca diri dan bertanya, "Mengapa si dia tertarik dan bersedia memberi cinta?" Dari pertemuan ke pertemuan, Anda bisa menjejak seberapa jauh cinta dan perhatiannya agar terjalin hubungan lebih jauh dan lebih intensif.

4. Bagi perempuan, jangan sungkan melakukan pendekatan lebih dulu kepada pria pujaan hati.
Banyak Romeo kerapkali menghadapi kesulitan ketika kali pertama hendak menjalin hubungan dengan sang Juliet. Mereka merasa was-was bila inisiatifnya itu tidak memperoleh respons positif. Karena itu jangan pernah menutup diri manakala seorang pria menaruh perhatian ekstra.

5. Penolakan tidak serta merta ditafsirkan "dunia akan kiamat". Ketika Anda sedang melayangkan pendekatan, ketahuilah bahwa "Tidak ada yang lebih berharga dari diri saya." Jika ingin "mengintervensi" seseorang, maka baik "mengintervensi" diri sendiri lebih dulu dengan memupuk kepercayaan diri.

6. Cermati bahasa tubuh (body language).
Banyak perempuan dan laki-laki menyukai awal jalinan hubungan dengan memperhatikan hal-hal sederhana lebih dulu. Perlu memperhatikan bahasa tubuh dari masing-masing pasangan ketika keduanya menemukan cinta.

7. Berhentilah "mengekor" kepada penampilan orang lain.
Jadilah diri sendiri. Jauh lebih bermanfaat jika Anda mengetahui bahwa masih ada kesempatan mewujudkan penampilan diri yang autentik.

8. Jangan pernah ragu menaruh hati kepada seseorang.
Setelah itu, segeralah menentukan waktu kencan dan pilih sendiri restoran mana yang benar-benar dapat menghanyutkan dan menyejukkan hati keduanya.

9. Enyahkan anggapan bahwa suatu ketika si dia pasti akan datang dengan sendirinya. Dengan mencintai seseorang, Anda dapat saling "memperkaya" diri satu sama lain.

10. Jangan menciptakan rasa permusuhan .
Jauh lebih bernilai jika Anda merajut hubungan harmonis kepada lawan jenis. Permusuhan hanya akan memicu permusuhan. Jika Anda sedang berada di tengah samudera permusuhan, ambillah kaca kemudian bercerminlah, siapa diria Anda sesungguhnya.

Senin, 07 November 2011

Caraa belajar mendekati Ujian

Detik detik menghadapi ujian adalah hal yg bisa bikin kepala stres, apalagi kalau ujian nasional yg menentukan kelulusan siswa/siswi.
Berikut ini ada sedikit tips untuk belajar supaya tidak bikin stres :
1. Pelajari materi atau hal yg sekiranya penting dan yg belum dimengerti.
 
2. Jangan menghafal suatu kalimat, tp harus dipahami dan dimengerti

3. Belajarlah ditempat yg disenangi, jgn sampai anda belajar tp lingkungan sekitar mengganggu anda.

4. Buatlah ringkasan pada kertas agar lebih gampang mengingatnya, tp jgn dibwa pas ujian ya… BAHAYA HUKUMNYA ckckck..


5. Tanamkan kata2 “AKU PASTI BISA” sugesti itu akan menambah daya ingat anda, jgnlah pny perasaan takut.

Semoga tips diatas bs sedikit membantu. Uppss… Jgn lupa sebelum belajar bacalah Do’a